Minggu, 14 Juni 2009

pendidikan masa depan

Pendidikan adalah agen pembangunan dan perkembangan dalam rangka menciptakan generasi yang tidak ketinggalan zaman. Karena itu pendidikan harus mampu menyiapkan sumber daya manusia agar tidak sekedar menjadi manusia penerima arus informasi global, namun harus memberikan bekal kepada manusia agar dapat mengolah, meyesuaikan dan mengembangkan apa yang diterima melalui arus informasi itu, dengan demikian visi pendidikan adalah menciptakan manusia yang kreatif dan produktif.
Ciri ciri manusia produktif adalah; ia menerima dirinya sendiri secara ikhlas, dengan segenap kelebihan dan kekurangannya. Tidak larut dalam kebanggaan atas kelebihan yang dimiliki dan tidak mandeg karena kelemahan dan kekurangan dalam dirinya. Dengan sikap yang demikian maka ia akan mampu memikirkan apa yang dapat dilakukannya dengan segenap sifat yang ada pada dirinya. Yang kedua adalah; ia menerima lingkungan hidupnya secara ikhlas. Ikhlas dalam hal ini bermakna ia tidak menyesal karena berada di desa, di lingkungan yang kurang makmur, atau disebuah Negara yang kurang maju. Menerima seluruh kekurangan yang terdapat dalam lingkungannya. Dengan begitu ia akan mampu menangkap kemungkinan-kemungkinan yang terbentang di depannya. Ketiga adalah; manusia produktif adalah manusia yang peka terhadap kebutuhan-kebutuhan zamanya. Tanpa kepekaan itu mustahil ia mampu untuk menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan oleh lingkungannya. Keempat adalah; manusia yang memiliki kemampuan bekerja dan berkarya karena mengenal dan menguasai metode-metode kerja yang terdapat dalam bidang garapannya.

Manusia yang kreatif dan produktif sebagai target pendidikan adalah visi umum dari pendidikan, karenanya masih harus diperinci lebih lanjut bagaimana membentuk karakter yang demikian itu ke dalam jiwa anak didik. Misalnya bahwa pendidikan jangan hanya semata mata menekankan pada pengisian otak, tapi juga pengisian jiwa. Upaya yang demikian adalah dalam rangka mengintegrasikan berbagai pengetahuan yang terkotak-kotak ke dalam ikatan tauhid. Yaitu keyakinan bahwa ilmu-ilmu yang dihasilkan lewat penalaran itu adalah bukti kasih sayang Allah karenanya harus diabadikan untuk beribadah kepada Tuhan melalui karya-karya kemanusiaan yang ikhlas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar